Asuhan Keperawatan pada korban Human Trafficking

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KORBAN PERDAGANGAN MANUSIA

(HUMAN TRAFFICKING)

 

DOSEN PEMBIMBING MATA KULIAH

KEPERAWATAN JIWA II :

Ns. NURLIS, M.Kep, Sp.Kep.J

 

DISUSUN OLEH :

AGUNG SYUHADA


 

STIKes MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWE

2018Top of Form

Bottom of Form

 

 

BAB I

TINJAUAN TEORITIS

 

1.1   PENGERTIAN HUMAN TRAFFICKING

 

Trafficking adalah salah satubentukkekerasan yang dilakukanterutamaterhadapanak-anak dan perempuan yang menyangkutkekerasanfisik, mental ataupunseksual. Trafficking merupakanperekrutan, pengangkutan, pemindahan, penampunganataupenerimaanseseorangdenganancamanataupenggunaankekerasanataubentukpaksaanlaiinnyasepertipenculikan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaankekuasaanuntuktujuaneksploitasi.

 

 

1.2   BENTUK-BENTUK HUMAN TRAFFICKING

 

Ø Kerjapaksaseks/eksploitasiseks

Ø Perbudakanrumahtangga

Ø Buruh /pekerjaanak

Ø Perdagangan organ tubuh/perdaganganbayi

 

1.3   DAMPAK HUMAN TRAFFICKING

 

Para korban perdaganganmanusiamengalamibanyakhal yang sangatmengerikan. Perdaganganmanusiamenimbulkandampaknegatif yang sangatberpengaruhterhadapkehidupan para korban. Tidakjarang, dampak negative inimeninggalkanpengaruh yang permanenbagi para korban.

Dari segifisik, korban perdaganganmanusiasering kali terjangkitpenyakitmenular, stress yang tentunyamempengaruhiderajatkesehatanseseorang. Tidakhanyapenyakit dan stress, pada korban anakseringkalimengalamipertumbuhan yang menghambat.

Sebagaicontoh, para korban yang dipaksadalamperbudakanseksualsering kali dibiusdenganobat-obatan dan mengalamikekerasan yang luarbiasa. Para korban yang diperjualbelikanuntukekploitasiseksualmenderitasecarafisikakibatkegiatanseksualatasdasarpaksaan, sertahubunganseks yang belumwaktunyabagi korban anak-anak. Akibatdariperbudakanseksiniadalahmerekamenderitapenyakit-penyakit yang ditularkanmelaluihubunganseksual, termasukdiantaranya HIV/AIDS. Beberapa korban juga menderitacederapermanen pada organ reproduksimereka.

Dari segipsikis, mayoritas para korban mengalami stress dan depresiakibatapa yang merekaalami. Seringkali para korban perdaganganmanusiamengasingkandiridarikehidupan social. Bahkan, apabilasudahsangatparah, mereka juga cenderunguntukmengasingkandiridarikeluarga. Para korban seringkalikehilangankesempatanuntukmengalamiperkembangan social, moral dan spiritual.

Sebagaibahanperbandingan, para korban eksploitasiseksualmengalamilukapsikis yang hebatakibatperlakuan orang lain terhadapmereka, dan juga akibatlukafisiksertapenyakit yang dialaminya. Hamper sebagianbesar korban “diperdagangkan” dilokasi yang berbeda Bahasa dan budayamengakibatkancederapsikologis yang bertambahkarenaisolasi dan dominasi.

   

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

 

 

2.1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN

 

Ø  Identitasklien

Ø  Alasanmasuk

Ø  Riwayatkesehatandulu dan sekarang

Ø  Factor presipitasi

Ø  Factor predisposisi

 

 

 

ANALISA DATA

 

No

Data Fokus

Masalah

Etiologi

1

DS:

-        -   Klien mengatakan tidak lagibekerjasemenjakkejadianterakhir yang dialaminya.

       - klienmengatakanjarangkeluarrumah dan merasacemasjikaberhubungandengan orang lain.

DO:

-          ResponFisik :keteganganotot, hyperventilas.

-          Responkognitif :hanyamemperhatikanancaman, egosentris dan tidakmemilikirencana masa depan.

-          ResponEmosional :sangatcemas dan takut.

Post Traumatic stress disorder

Pengalaman masa lalu.

 

 

2.2  DIAGNOSA KEPERAWATAN

 

1.      Sindrompasca trauma berhubungandenganresponmaladaptifberulangterhadapperistiwatraumatic yang penuhtekanan

 

 

2.3 INTERVENSI

 

No.

Diagnosa

NOC

NIC

1.

Syndrome pasca trauma berhubungandenganrespon mal adaptifberulangterhadapperistiwa traumatic yang penuhtekanan.

Definisi:merupakankondisi yang tidakadaptifdariseseorangterhadapkondisisaatini yang diakibatkan oleh pengalaman trauma masa lalu.

  Tujuan : setelahdilakukantindakankeperawatanklienmampumeresponadaptifterhadapperistiwa trauma yang iaalami.

·      

-          Konseling :penggunaan proses bantuaninteraktif yang menfokuskankebutuhan, masalah, perasaanpasiendengan orang yang berartibagipasienuntukmeningkatkanataumendukungankoping, penyelesaianmaslaah dan hubungan interpersonal

 

 


2.4 IMPLEMENTASI

 

(FARMAKOLOGI)

 

-         Terapi anti depresan

-         Antiansietas

 

(NON-FARMAKOLOGI)

 

Ø Anxiety management :terapisakanmengajarkanbeberapaketerampilanuntukmembantumengatasigejala PTSD denganlebihbaikmelalui :

-Relaxation training

-breathing retraining

-positive thinking and self talk

-assertiveness training

-thought stopping

-cognitivterapi

-exposure therapy

-play therapy

 

2.5 EVALUASI

 

-         Sedih

-         Menarikdiri

-         cemas

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Hawari, D., 2008, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Balai Penerbit FKUI : Jakarta.

Ibrahim, Ayub Sani. 2007. Panik Neurosis dan Gangguan Cemas. Dua As-As : Jakarta

Nurjannah, I., 2004, Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa Manajemen, Proses Keperawatan dan Hubungan Terapeutik Perawat-Klien, Penerbit MocoMedia : Yogyakarta.

Stuart, G.W., dan Sundden, S.J., 1995, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3, EGC : Jakarta.

Suliswati, dkk., 2005, Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC : Jakarta.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Konsep Komunikasi pada pasien dengan perawatan paliatif

PENYAKIT ASMA